KITABMAOP

Untuk Mengingat Dan Melawan Kesepian

Post Top Ad

#hastek

ESSAI (70) BERITA MEDIA (47) CATATAN HARIAN (47) GoBlog (12) PUISI (11) CERPEN (8)

28 May 2015

5/28/2015 03:22:00 AM

Seuneubok Seni; Malam Amal Rohingya


foto; reza mustafa

RILIS - Berbagai komunitas yang tergabung dalam Seunebok Seni, akan menggelar Malam Amal Rohingya Selasa, 26 Mei 2015. Bertempat di Haba Café Lampriet, Banda Aceh. Koordinator acara, Muhadzir M Salda, tersebut dalam pernyataannya mengatakan, acara yang digagas bersama ini tidak hanya sekadar acara penggalangan dana. Namun lebih dari itu, acara ini untuk membangun semangat soliditas dan solidaritas antar komunitas agar senantiasa peduli pada siapa saja yang membutuhkan.

“Seuneubok Seni sebagai penyelenggara acara ini adalah forum yang bersifat temporer. Tidak mengikat komunitas secara ketat untuk suatu iniasiasi even amal apa pun” ujarnya Muhadzir yang akrab disapa Maop.

Malam Amal Rohingya berupa penggalangan dana nanti malam akan dikemas dalam bentuk penampilan musik Amroe & Pane Band dan Seungkak Malam Seulanyan yang dimotori Fuady Keulayu.

“Selain itu, musikalisasi puisi dari Komunitas Jeuneurob dan deklamasi puisi Lasykar Syu’ara 227 dari FLP Banda Aceh juga akan ditampilkan dalam acara ini. Dan yang lebih penting akan ada orasi terkini tentang pengungsi Rohingya terkini yang akan disampaikan oleh Nurdin Hasan, salah satu jurnalis senior Aceh yang pernah meliput langsung para pengungsi Rohingya” tambah sang koordinator.

Sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan kepada pengungsi muslim Rohingya yang diselamatkan nelayan Aceh selama dua pekan terakhir, karyawan Rumah Sakit AR Bunda Lubuklinggau, Sumatera Selatan menyumbang sejumlah uang pada acara Malam Amal Rohingya yang diselenggarakan oleh pegiat seni lintas komunitas, Seuneubok Seni, Selama malam, (26/5/2015). Sumbangan diberikan oleh Rahmat (64) warga Lamdingin. Banda Aceh.

Penyerahan uang dengan total Rp5 juta diterima langsung oleh Koordinator Panitia Malam Amal Rohingya, Muhadzdzier M. Salda di sela-sela pagelaran acara. Dalam sambutannya, Rahmat menyampaikan uang sumbangan tersebut diamanahkan oleh kerabatnya di Lubuklinggau Sumatera Selatan, untuk diberikan kepada para pengungsi Rohingya.

“Dulu ketika masih muda, saya sempat merantau ke Lubuklinggau sana. Hingga sampai saya pulang lagi ke Aceh, saya tetap berhubungan dengan para kerabat di sana. Jadi ketika kabar para pengungsi muslim Rohingya santer diberitakan media massa, kerabat di sana yang kebetulan bekerja di RS AR Bunda menghubungi saya, bahwa para karyawan tempatnya bekerja telah mengumpulkan uang sejumlah Rp5 juta untuk disumbangkan kepada para pengungsi Rohingya,” ungkap Rahmat. Malam Amal Rohingya yang diselenggarakan Seuneubok Seni berhasil mengumpulkan sejumlah uang dengan total Rp5.830.000.

Pada even kali ini, Seuneubok Seni menghimpun lintas komunitas di Banda Aceh, di antaranya: Komunitas Kanot Bu, Komunitas Jeuneurob, Komunitas Tikar Pandan, FLP Banda Aceh, geulanceng, Nyanban Kaos, KaosMaop, Bujroe, QIU Manajemen, Aceh Clothing.com, insta_aceh, Desain Grafis Aceh, 94.5 Three FM, AtjehLINK.COM, sumberpost.com, Acehnews.net, acehkita.com, Bandar buku, Haba Cafe, dan PAGE GRAFIKA. sumber: acehkita.com, pikiranmerdeka.co, portalsatu.com, sumberpost.com

04 May 2015

5/04/2015 01:13:00 AM

Mbongnya Orang Aceh



Mbong dalam bahasa Aceh bisa dikaitkan dengan arti sombong dalam bahasa Indonesia. Sifat ini mungkin sebagai watak dan karakter dari orang yang hidup di Aceh. Kesimpulan ini hanya bersifat dari pribadi saya tanpa hasil penelitian ilmiah, hanya (mungkin) perasaan dan pengalaman pribadi apa yang pernah saya rasa saja. 


Di Aceh, sifat sombong kerap jadi sifat paling tinggi dalam kehidupannya. Istilahnya itu dikenal dengan 'mbong'. Ya gengsinya orang Aceh itu besar, dalam hal fesyen, pergaulan, pamer harta dan kesuksesan misalnya. Hingga kemudian hadir plesetan: "untung saya ada mbong, kalau ngak, sudah dari kemarin digigit anjing. Cuma ini anjing ngak berani, karena mbong saya besar" sebegitunya lelucon pernah berbagi kabar dari mulut ke mulut. Saya mendengarkan itu dari seorang teman yang sering kali mengulang-ulang kalimat itu. 


Ada lagi lelucon satir yang pernah saya dengar dalam menggambarkan sifat 'mbong' itu tadi. Cerita bermula pada seandainya ada tumpukan mbong dan uang, sebagai Aceh kerap mengambil 'mbong' dibandingkan dengan uang. Karena kalau uang, bisa dicari dilain kesempatan. Begitu asumsi yang terjadi.


Dalam sebuah sumber tak berkutip dan kerap diulang ulang, sifat sombong ini digambarkan sebagai: "Orang sombong tidak boleh berak sembarang tempat. Karena akan berbahaya kalau kotorannya itu dimakan oleh ayam, maka ayam itu pun akan jadi sombong bersama teman-temannya"


Termasuk dalam hal rezeki, kerja, menikah dan prestasi lainnya tidak mesti sok dan mbong. Punya ilmu, adab dan aqidah kan? Jika engkau percaya rezeki, takdir, jodoh, maut itu bukti hadirnya Tuhan dalam diri dan jiwamu, maka itu akan menghilangkan sifat sombong tadi.


Orang memandang ketika engkau yang terlihat telah sukses, karena ketika berjuang, terjatuh, gagal, mereka tidak pernah tau dan merasakan. Bahkan ketika engkau terjatuh kerap dapat dicaci maki. Ketika sudah sukses, baru kemudian dapat pujian yang begitu luarbiasa. Semoga kita sadar diri dan paham untuk dijauhkan dari sifat sombong ini.[]