KITABMAOP

Untuk Mengingat Dan Melawan Kesepian

Post Top Ad

#hastek

ESSAI (70) BERITA MEDIA (47) CATATAN HARIAN (47) GoBlog (12) PUISI (11) CERPEN (8)

28 December 2014

12/28/2014 07:01:00 PM

Patah Hati? Lakukan Hal Berikut Ini

Pernahkah Anda merasakan patah hati? Musmarwan Abdullah, seorang filsuf Aceh berasal dari Sigli mengatakan kepada facebook pada suat ketika bahwa; “Kamu belum cukup dewasa bila belum pernah merasakan langit runtuh akibat pata hati.” Bagi kalian yang pernah merasakan patah hati teriris jantung tentu akan sepakat dengan statemen itu.
Entah bagaimana cerita awalnya bermula hingga dua kata; patah dan hati dijadikan sebagai sebuah ukuran bagi lawan jenis untuk cinta mereka yang kandas, atas putus di tengah jalan. Patah hati bisa membikin kalian lebih galau dan pikiran yang sangat kacau. Situs wikipedia mengatakan kalau patah hati digunakan untuk jelaskan sakit emosional, penderitaan mendalam yang dirasakan oleh seseorang tatkala dia kehilangan orang yang dicintainya. Bisa karena menikah dengan orang lain, bercerai, atau penolakan atas cinta yang bertepuk selelah kaki.
Era sosial media sekarang ini bikin orang-orang yang sedang dirundung duka cinta jadi tuna asmara, kerap menjadikan media sosial sebagai tempat melepas isi hati mereka yang sedang gundah gulana. Lalu dibuatlah pengumuman dengan status super galau. Waktu pasien patah hati bisa berbeda-beda dialami oleh tiap-tiap orang. Rasa sakit hati yang akhirnya muncul tiba-tiba, berlawanan dengan kondisi emosional sebelumnya tentang kekaguman orang yang dicintai.
Jika kalian  kesepian karena putus atau ditolak cinta. Saran saya kalian pergilah ke tempat orang ramai-ramai seperti di pasar, atau pergi ke pos tentara terdekat. Coba ambil sebiji batu, lalu lemparkan ke pos tentara itu. Mungkin bisa bikin patah hati kamu terobati. Setelah itu siap-siap ambil langkah seribu.
Efek patah hati tentu beragam bagi tiap-tiap orang. Tergantung bagaimana suasana itu disikapi dengan bijak. Sebagaimana kerap orang melanda ketika patah hati seakan langit runtuh. Ada baiknya jika sudah patah hati untuk mencari hal-hal yang positif yang bisa kamu jadikan sebagai tempat untuk mengalihkan suasana hati yang sedang dirundung duka mendalam. Bersyukur dan ikhlas atas suasana dan berdamai dengan hati, adalah hal yang penting dalam mengembalikan emosi diri untuk tetap lebih baik. Bayangkan kalau kalian sampai masih bisa patah hati, bayangkan jika saat patah hati kalian biasa saja tanpa merasa gundah gulana. Itu artinya kalian tidak benar benar memiliki hati dan perasaaan.
Rasa sakit hati merupakan sebuah sinyal untuk kita ketahui kalau hati sedang sakit, ada yang terluka dan mesti diobati. Mencari teman dekat untuk mencurahkan hati dan meminta nasihat dari orang lain tentu hal yang penting dilakukan. Berbagi cerita dengan orang lain, untuk mengurangi beban tidak dinikmati sendiri.
Rasa sakit hati tidak mesti dijadikan sebagai alasan untuk membalas dendam. Bisa jadi Tuhan akan menggantikan dengan yang lebih baik lagi. Jangan sampai berpikir kepada hal hal untuk mempercepat kematian, biarlah kasus-kasus bunuh diri karena patah hati dialami orang lain. Kalaupun terpaksa mau bunuh diri, umumkanlah ke publik. Bikin pementasan bunuh diri, biar keren aja gitu untuk heboh-heboh melebihi hebohnya batu giok sekarang ini.
John Lennon, seorang penyanyi kelahiran Inggris mengatakan; “Cinta adalah sesuatu yang abstrak. Saya tak pernah menyangka jika saya akan pernah mengalaminya.” Jadi tak perlu kamu gelisah harus bunuh diri atau lari dari rumah segala sebab patah hati atau cinta yang tak kesampaian. Tips terbaik untuk bisa pulih dari patah hati adalah, masuklah dalam kamar mandi, lalu benamkan kepalamu dalam waktu yang lama disana. Kalau itu ngak sanggup kalian lakukan, bawa saja hatimu ke bengkel atau jual aja ke tokobagus, siapa tau ada yang berminat hati kalian untuk mereka bikin bakso.

24 December 2014

12/24/2014 11:22:00 PM

Saya Bertemu Najwa Shihab, Jurnalis Terduga Artis






Saya belum melihat ada reaksi publik cukup luarbiasa begini bagi seorang jurnalis di Indonesia. Najwa Shihab seorang jurnalis senior di MetroTV. Dia  dielu-elukan seperti artis, tepatnya dia jurnalis yang sudah jadi artis.

Saya mendapat nomor Tiket 636. Dapat jatah duduk di dalam, ditengah ruang AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala. Tetapi karena terlambat datang, kursi jatah duduk seperti tertera di tiket saya telah penuh. Akhirnya dengan bekal terobos sana sini, dapat tempat duduk 'vvip', duduk di depan deretan kursi pejabat/tamu undangan. Saya duduk lesehan di lantai. Di belakang saya lesehan ada Bunda Illiza, Walikota Banda Aceh. Saya tidak peduli, yang penting saya bisa menonton acara MataNajwa dengan dekat.

Melihat dari dekat sosok pembaca acara itu, Najwa Shihab. Saya telah lama kenal Najwa Shihab, dari berbagai penelusuran di internet. Tapi sayang, dia belum mengenal saya. Cerita soal berburu tiket MataNajwa, sudah saya tuliskan Aku Berburu E-Tiket MataNajwa

Dari ribuan penonton acara MataNajwa state Unsyiah kemarin, saya termasuk satu dari ribuan yang mengelu-elukan dia. Dia memang judes dari penilaian kebanyak publik, saya jadi banyak telusuri tentang profilnya, youtube menyediakan itu. Beberapa bulan lalu dia hadir di acara talkshow Hitam Putih - Trans7. Jarang sekali Kak Nana -panggilan akrabnya- mau hadir ke acara-acara talkshow TV. Tetapi Hitam Putih itu dia menceritakan banyak hal perjalanan hidupnya, tentang harus tidur selama 3 bulan di rumah sakit untuk selamatkan bayi kandungan nya ke dua. Respect.

Bayi itu lahir, tapi bisa bertahan cuma 4 jam, lalu meninggal. Air matanya mengalir terharu waktu menceritakan itu. Dia benar benar paham arti kehilangan. Dia menikah waktu umur 21 tahun, masih kuliah. Dia memiliki seorang putra, usianya sekarang SMP.

Momen Najwa menangis bukan kali itu saja, sewaktu masa tanggap darurat tsunami Aceh. Waktu itu live report siaran berita. Najwa sebagai reporter melaporkan, bagaimana kondisi Aceh. "emosinya' sebagai manusia terbawa waktu melaporkan bagaimana kesediaan orang orang yang sedang kehilangan keluarganya. Najwa juga menangis karena ada pengungsi yang mencari keluarganya ke tim liputan MetroTV, karena salah satu anggota keluarga ibu itu terekam kamera Metro, bahwa anaknya selamat.

Menurut info, karena kondisi Najwa sebagai jurnalis yang sudah larut dalam kondisi sebagai 'korban', dia ditarik ke Jakarta. Entah benar cerita itu. Jiwa manusia mana tidak tersentuh hatinya melihat kondisi Aceh pada dua minggu pertama tsunami?

Saya berebut salaman dari ratusan pengunjung yang ingin bertemu dan foto dengannya. Dia kayak artis, walaupun dalam sebuah kesempatan video yang saya nonton, ternyata Najwa bahkan tidak kenal seorang artis tenar Syahrini.

Ada hal yang tidak bisa saya lupakan pada hari ini. Saat reaksi Kak Nana berteriak waktu saya salaman, saya menyebut "Kak Naaana..Ini saya azirmaop yang sering mensyen kakak" lalu dia juga ikut berteriak: "Haiiiiiiiiiiiiii" entah pula dia kenal atau tidak. Tapi saya lebih beruntung, seorang teman saya Jadidul Aidi mengabadikan momen itu. Trims Adit!

Acara MataNajwa berlangsung di stage Unsyiah pada siang bakda Jumat, 19 Desember 2014. Dalam tema: Dari Aceh- Pesan Untuk Negeri. Hadir narasumber keren dan inspirasi, Susi Pudjiastuti yang saat ini sebagai MEnteri Perikanan dan Kelautan, Dahlan Iskan Mantan Men-BUMN, Faisal Basri (Ketua Tim Reformasi Tatakelola Migas) dan Teuku Adifitrian akrab dienal Tompi, seorang putra kelahiran Lhokseumawe, kini seorang dokter spesialis bedah plastik dan penyanyi kelas atas di Indonesia. Dia juga lulusan SMA Modal Bangsa-Aceh Besar.

Saya begitu kagum pada semangat dan inspirasi dari Tompi saat dia diterima UMPTN dan lulus tes di kedokteran Universitas Indonesia. Keluarganya melarang sekolah kedokteran, hingga kemudian ibu Tompi sedih. Tompi menagis tersedak-sedak waktu menceritakan ini. Saya juga ikut menangis terharu melihat adegan itu. Sampe ibunya kemudian bilang ke Tompi: apapun kejadianya, ku berangkat kuliah! Ini tidak beda jauh dengan kondisi saya sewaktu lulus S2 di Pascasarjana Unsyiah.

Soal Susi yang juga ada kejadian Susi yang mengendong ibunya sewaktu mengajak ibunya terbang dengan pesawat Susi Air. Najwa juga menunjukkan sebuah foto dengna komen dari Susi begini: "Bagi saya ibu adalah segala-galanya, Jalan rezek dibuka dengan bakti kita pada orangtua" dan Susi mengiyakan statemen itu. Hormatlah pada ibu-ibu yang luarbiasa untuk anak-anaknya. Apa yang disampaikan Susi soal ibunya juga mesti jadi catatan penting bagi saya untuk lebih berbakti kepada orang tua.

Soal Susi yang mengkritik anak muda Aceh harusnya duduk diwarung kopi tidak terlalu lama. cuku satu jam saja, selebihnya bisa digunakan untuk bekerja, mungkin Susi tidak tau, bahwa kondisi orang di warung kopi di Aceh itu karena berbagai hal dan kepentingan bisnis dan sebagainya. Banyak teman teman saya yang bekerja di warung kopi, bahkan ada para design yang duduk dari pagi di warung kopi hingga malam hari dan menghasilan uang sebulan mencapa 10juta lebih.

Terimakasih pantia dari Unsyiah dan MetroTV atas kerja kerja luarbiasa atas acara itu. Butuh tenaga dan energi yang tidak sedikit untuk penghelatan itu. Luarbiasa! Bagi yang ingin nonton MataNajwa secara lengkap, kalian bisa langsung cari di situs youtube. Sayang sekali saya tidak dapat kesempatan diberikan untuk bertanya, sebab sangat ramai sekali yang tunjuk tangan[]
12/24/2014 08:45:00 PM

Sepuluh Tahun Bersama SiRomlah, Selamat Ultah!

Rintik hujan masih turun perlahan sejak magrip tadi. Beberapa saat memang berhenti, lalu turun lagi hingga larut malam. Sebab ada kegiatan organisasi, saya terlambat pulang ke rumah, malam itu. Saya tidak ingat pasti tanggalnya lagi, perkiraan sekitar minggu pertama bulan November. Hujan deras membuat genangan air di beberapa ruas jalan. Begitu juga jalan untuk masuk ke komplex BRI. tempat di mana saya tinggal di Lamgapang.

Malam itu waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 menit lebih, jalan kian sepi. Saya pulang dengan Si Romlah, sepeda motor merk Honda Cup 70, tahun perakitan 1967. Saya tidak begitu pasti ingat asal muasal nama Romlah itu dari mana, tetapi awalnya saya ingin nama itu Ramulah. Nama yang dekat dan akrab di telinga sebagai Aceh. Lalu entah bagaimana, sebutan nama Ramulah denga tiga suku kata, jadi ribet. Jadilah Romlah [dua suku kata]. Kata teman teman, Romlah identik dengan nama orang di Pulau Jawa. Beberapa banyak dari teman teman saya sudah tau kalau motor butut saya itu bernama SiRomlah. Limabelas tahun lebih tua dari umur saya.

Kembali ke soal banjir tadi. Genangan air di jalan masuk ke kompleks rumah tergenang, awalnya saya kira tidak tinggi genangan air hujan. Saya berhentikan motor dengan posisi mesin hidup. Lalu saya terobos ke genangan air itu, baru jalan 10 meter. Romlah langsung mogok ditengah genangan air, tingginya selutut orang dewasa. Hujan kian deras. Jika busi basah, Romlah susah dihidupkan, dia ngambek. Saya akhirnya dengan segala kesal, mendorong Romlah dalam genangan air yang jaraknya 100 meter lebih, hujan kian deras dan malam kian larut, jam 3 malam.

Itu satu diantara banyak cerita mogok Romlah lainnya, saya beruntung bisa belajar banyak tentang arti kesabaran naik motor butut. Bagaimana harus lebih menghargai dirinya sebagai makhluk mati tapi hidup. Entah ada hubungannya atau tidak, Romlah seperti sesuatu yang punya jiwa. Dia seakan punya rasa terhadap sesuatu yang tidak disukai. Misalnya beberapa kali Romlah pernah mogok, atau bocor ban hanya karena sebelumnya ada wanita yang menyentuhnya. Mencoba menggodanya atau bahkan mencoba mengendarainya. Saya bahkan pernah berpikir, kalau untuk memilih istri, harus dibonceng dulu oleh Romlah. Kalau esoknya dia tidak mogok, berarti Romlah menyukai gadis itu. Eaak!

Cerita soal Romlah mogok karena 'didekati' sama wanita mungkin saja kebetulan memang dia lagi mogok. Tetapi beberapa dari teman saya pernah mengalaminya, adalah mencoba ambil foto bersama Romlah. Esoknya paginya langsung susah dihidupkan. Atau kadang bocor ban, mungkin itulah bentuk rasa dari Romlah ketika dia tidak suka pada sesuatu hal yang saya dekati.

Pernah sekali waktu pulang kuliah dulu, Romlah tiba tiba mati di tengah jembatan Lamnyong. Honda Cup 70 saya masih menggunakan sumber api menggunakan platina, masih gunakan baterai. Jadi kalau tidak ada percikan api dibusi, jangan harap dia akan hidup. Nah, cerita mogok di Jembatan Lamnyong itu, sya sudah ganti busi berkali kali, stok busi dalam 'garasi kecil' dan segala jenis kunci bongkar busi selalu harus ada. Saya ganti busi berkali kali, percikan api sangat kecil. Saya rapatkan ujung busi, Romlah tidak juga mau hidup. Saya akhirnya hilang kesabaran, lalu saya berdiri pada trotoar jembatan Lamnyong, saya katakan ke Romlah dalam bahasa Aceh: "Romlah, njang krueng that luah, lee that buya. Njoe menjo hana  a tem udep keuh, ku tik lam krueng njan jeut?"  

Saya kemudian tersenyum seperti orang gila, bagaimana bisa hubungan soal kita yang hidup dengan makhluk mati berbicara dan akan didengar. Hahaha. Saya istirahat sebentar, setelah ganti busi dan engkol kosong beberapa kali, dan Romlah akhirnya hidup dengan suara garang. Apakah dia mengerti perasaan saya? Wallahualam.

Hari ini Romlah telah bersama saya selama 10 tahun. Banyak cerita-cerita lucu dan konyol berjuang bersamanya dalam hidup. Teman-teman yang melihat saya di jalan, melihat Romlah saya parkir di suatu tempat, mereka sudah tau kalau keberadaan saya tidak jauh darinya.

Sore tangal 25 Desember 2004. Sehari sebelum gempabumi dan amuk air laut menghantam daratan Aceh. Saya memiliki Romlah, waktu itu saya beli dengan harga 2,3juta. Harga emas tahun 2004 itu sekitar 400 ribu/mayam. Jadi Romlah saya beli dengan mahar 5,5 mayam emas. Pagi hari Minggu kala Gempa itu, abang ipar saya yang bekerja di bengkel motor membawa Romlah ke bengkel untuk service dari beberapa lini. Saya tinggal di Darussalam waktu itu. Waktu orang orang kian ramai berlari, Romlah terpaksa ditinggalkan di depan bengkel karena tidak mau hidup waktu di engkol. Barulah pada malam harinya, dia dijemput untuk dibawa ke tempat kami menginap, di kawasan Lam Ateuk.

Hari ini, 10 tahun saya telah belajar tentang arti sabar bersama Romlah. Catatan ini mungkin berlebihan bagi kalian, tapi tidak bagi saya. Dulu Almarhum Ayah saya juga menggunakan Honda Cup 70, Ayah dulu belinya baru dari dealer, Ayah saya seorang guru SD. Sejak beliau meninggal pada tanggal 5 Maret 1999. Motor itu dijual karena sering mogok dan harus dibawa ke bengkel terus terusan. Saya padahal yang paling tidak setuju di jual. Maka ketika tahun 2004 itu, tabungan saya sejak SMP yang telah dikumpulkan saya gunakan untuk beli motor, walaupun butut dan dianggap motor buruk, itu dari hasil keringat sendiri. Halah!

Sepuluh tahun berlalu, terimakasih Romlah atas kesetiaannya. Soal orang yang akan kita bonceng nantinya, bersabarlah. Tuhan punya kuasa atas segalanya, aku akan selalu setia. Walaupun ada banyak orang orang yang mencoba merebutmu dari tanganku, menggodaku supaya engkau ku jual. Tenang, engkau tidak akan jatuh kepada tangan-tangan jahil.
12/24/2014 12:40:00 AM

Video Pengantin Aceh Menikah Dalam Banjir

Hujan deras dan banjir tidak menjadi penghalang bagi pasangan pengantin ini untuk melangsungkan pesta pernikahan mereka. Kejadian unik ini terjadi di Julok, Aceh Timur, Senin (22/12/2014)

Beberapa hari ini, pasangan pengantin ini heboh dengan beredarnya foto-foto pasangan pengantin yang menaiki perahu ditengah suasana banjir yang melanda kawasan itu. Warga sangat antusias mendorong perahu yang sedang mereka naiki.

Pasangan pengantin Aceh Nurbaiti dan Syafi'i itu terlihat saling tersenyum dan dan tertawa saat sampan yang mereka naiki didorong oleh warga. Puluhan warga lainnya juga tersenyum-senyum dan menonton momen pesta bersejarah itu.

Saya mendapatkan video dan juga foto kejadian itu dari facebook Rizal Mutuwah yang mengupload foto-foto kejadian. Foto itu banyak dibagikan oleh para pengguna media sosial puluhan kali, pasangan pengatin ini akan banyak diliat sebagai sebuah perjuang yang paling luarbiasa dalam melakukan pesta pernikahan itu, foto wedding mereka juga sangat menarik: sedang menaiki sampan. Jarang jarang momen seperti itu terjadi di Aeeh. Mereka adalah pasangan paling romantis. Ciyee. Mau lihat videonya? klik aja dari youtube beriikut ini:



12 December 2014

12/12/2014 05:57:00 AM

Demimu Kak Nana, Aku Berburu E-Tiket MataNajwa

capture via www. unsyiah.ac.id
Kamis 11 Desember 2014 mulai jam 18.00 hingga larut malam adalah sesuatu yang sangat menegangkan dan menyesakkan bagi para penggemar MataNajwa. Sebuah acara talkshow di MetroTV dengan presenter jurnalis senior MetroTV yang kerap disebut judes, Najwa Shihab.

Saya termasuk satu dari sekian ribu pengakses situs http://moc.metrotvnews.com/ harus berjuang  mendapatkan tiket online untuk menonton acara MetroTV go to kampus Unsyiah. Ada acara StandupComedy, Pelatihan Jurnalistik dan  MataNajwa. Acara acara bergengsi dan jarang bisa ada di Aceh. Seluruh kegiatan ini akan berpusat di Gedung Prof Dayan Dawood, AAC Unsyiah yang berlangsung pada Rabu-Jumat, 17-19 Desember 2014.

Tentu acara yang paling diburu mendaftar dan mendapat tiket masuk adalah MataNajwa. Menurut twitter @warta_unysiah [akun resmi Humas Unsyiah] tiket untuk MataNajwa disediakan sebanyak 4000 tiket. 2000 bagi pengunjung untuk duduk di dalam ruang AAC unsyiah, selebihnya duduk di tenda luar gedung. Nantinya bakal ada layar tancap.

Maka berebutlah semua penggemar -umumnya mahasiswa- yang ingin mendaftar acara itu. Caranya harus registrasi ke situs moc.metrotvnews.com dulu. Karena ramainya peminat yang ingin mendaftar, maka situs itu padat merayap, trafiknya langsung tinggi. Jadinya banyak pengunjung ke situs itu, mendaftar jadi susah. Kita harus reload berkali-kali. Sesusah registrasi, kita harus menunggu kiriman link ke email untuk konfirmasi. Ini juga butuh waktu, harus sabar menunggu dengan penasaran apakah email masuk atau tidak. Sesudah dapat email link harus kita konfirmasi dulu untuk dapatkan e-tiket yang akan di print.

Perjuangan belum berakhir, bukti e-tiket itu diprint untuk dibawa pada saat daftar ulang lagi H-2, ke AAC Unsyiah. Nah, disini juga harus berebut untuk dapatkan kursi 2000 agar dapat duduk dalam ruang gedung. So pasti, antrian menunggu di depan mata untuk berburu lagi tiket asli. Melelahkan? Iya, namanya juga acara-acara besar dan talkshow TV dengan rating bagus kayak gini. Tentu saja, kalau ngak mau ribet ya tunggu aja nanti acaranya tayang di MetroTV. Tidak usah sibuk-sibuk mendapatkan tiket online.

Tetapi ada banyak alasan orang orang yang ingin menonton MataNajwa secara langsung. MataNajwa bikin acara di kampus bukan kali ini saja, untuk Unsyiah ini yang pertama kali. Sebelumnya juga sudah pernah di bikin di UGM. Tau UGM itu di mana? Saya ngak tau. Hahaha. Sebelumnya juga sudah ada di Universitas Andalas Padang dan banyak kampus lainnya di Indonesia. Unsyiah punya kesempatan yang besar kali ini ketika dilirik oleh pihak MetroTV. Ini penting untuk mempromosikan Unsyiah bagi penduduk/mahasiswa seluruh Indonesia. Sebab kenapa? Saya punya cerita menarik soal nama Unsyiah ini yang tidak begitu banyak diketahui oleh orang di Indonesia. Beda dengan sebutan UI, ITB, UGM dll.

Tahun 2012 lalu, saya berkunjung ke ITB. Seorang teman satu angkatan waktu kuliah di Teknik Unsyiah sedang S2 di ITB. Waktu awal-awal kuliah, seorang teman seangkatannya  S2 ITB adalah lulusan UGM. Si UGM ini bertanya kepada teman saya -si Unsyiah- dari lulusan S1 kampus mana. Disebutlah dia lulusan Unsyiah. si UGM bingung dan bertanya: Unsyiah itu dimana ya? dijawablah kalau Unsyiah itu di Banda Aceh, sebuah universitas negeri juga. si Unsyiah ini lalu balik bertanya kepada si UGM; Kamu lulusan S1 di mana? si UGM menjawab: dari UGM. Karena palak dan ingin 'balas dendam" si Unsyiah ini  bertanya lagi: UGM itu dimana ya? | Huahaha. Skak Mati!

Kenapa Ngotot Ingin Nonton MataNajwa!?
Tentu ada banyak alasan dari para pemburu e-tiket acara MetroTV Go To Campus Unsyiah. Ada yang cuma ingin menonton Standupcomedy, ada yang ingin mengikuti pelatihan jurnalisitik dengan pemateri dari jurnalis MetroTV.  Ada yang berhasil dapatkan e-tiket ketiga-tiganya. Tetapi yang lebih ramai itu yang ingin menonton MataNajwa. Saya termasuk pemburu e tiket MataNajwa. Saya lumayan sering menonton acara MataNajwa  yang tayang setiap malam rabu, bakda Insya. Acara-acara bertema politik dan isu terkini yang sedang hangat dan kontroversi. Acara itu dipandu oleh Najwa Shihab, Wakil Pimred MetroTV saat ini.

Najwa ini sosok wanita cerdas dengan wawasan luas, dia itu juga lucu.  Seorang ibu satu putra, dia penggemar berat Arsenal. Sosoknya sewaktu memandu acara MataNajwa yang begitu judes dan bikin narsum yang hadir di Matanajwa bisa kerepotan menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Ingat bagaimana Angel Lelga [Artis, Caleg PPP waktu itu] dan Suadi Yahya [Walikota Lhokseumawe] yang tema Kasus Ngangkang, Farhat Abbas [pengacara kontroversi] !? Bagaimana kemudian mereka-mereka ini susah menjawab pertanyaan Najwa Shihab.

 Tapi dibalik layar, dia ternyata seorang wanita yang lembut hati, saya menonton acara Hitam Putih di Trans7 yang menghadirkan Najwa Shihab. Dia bercerita sedikit banyak tentang keluarganya, tentang bagaimana arti perjuangan harus berbaring  selama 3 bulan di rumah sakit di Singapura hanya karena ingin bayi yang dikandungnya lahir selamat dan terlahir ke dunia. Bayinya memang terlahir dan hidup selama 4 jam, setelah itu meninggal. Najwa menceritakan ini di Hitam Putih yang dipandu oleh Deddy Carbuzer dengan menangis, dia mengakui jarang sekali menceritakan tentang kehidupannya ke publik. Bagi yang ingin menonton, silakan ke yutub saja searching.

Soal Najwa menangis saya lihat di layar TV bukan kali ini saja, waktu dia jadi reporter MetroTV dalam liputan masa tanggap darurat pasca gempa dan tsunami Aceh, Najwa juga menangis sewaktu melaporkan kondisi Aceh, laporan disiarkan secara live. Najwa terbawa emosinya melihat kondisi korban bencana mahadahsyat dipenghujung 2014 itu.

Menurut info dari brosur yang disebarkan oleh panitia, acara MataNajwa kali ini akan menghadirkan narasumber Susi Pudjiastuti si Menteri Kelautan dan Perikanan yang kontroversi, Dahlan Iskan [mantan Menteri BUMN], Faisal Basri dan penyanyi cum-dokter asal kota Lhokseumawe, Tompi. MataNajwa kali ini hadir dengan tema; Dari Aceh-Pesan Untuk Negeri

Dari ke empat narsum di atas itu, saya sungguh ingin mendengar langsung pembicara Susi. Menteri nyentrik yang bertato burung Merak Phoenix di kaki, lulusan SMP dan dia kerap jadi bahan bulli di media sosial karena tingkahnya yang merokok. Dia ceplas ceplos dalam bicara, suaranya juga ngebas dan laki banget.

Untuk yang ingin daftar, pendaftaran sudah ditutup. Tidak usah kecewa, karena ribuan orang berebut akses untuk bisa mendaftar semalam ke web MetroTV. Saya yang gagal terus registrasi sampai bahkan iseng men-twet: "Siapapun yg mau daftarkan nama aku, klo dia cewek akan dijadikan istri, klo cow akan dijadikan sbgi teman." Dan lebih seru lagi, twet dari akun Humas Unsyiah @Warta_Unsyiah yang begitu sabar dan aktif membalas menysen dan pertanyan dari para mahasiswa yang belum bisa mendaftar.

Oke, mari siapkan tenaga lagi untuk berburu tiket asli MataNajwa pada H-2 nantinya. Harus antri panjang demi sebuah hal yang bagi orang orang dianggap acara bisa saja. Eh saya hampir lupa untuk ngisi pertanyaan disini. Waktu Pilpres kemarin ada banya orang yang benci dan kampanyekan boikot MetroTV. Apakah mereka juga akan ikut menonton acara Metro di Unsyiah kali ini? []

07 December 2014

12/07/2014 04:49:00 AM

Indonesia Tanpa Jonru

Beberapa banyak dari kalian mungkin tidak asing dengan istilah akronim dari ITJ; Indonesia Tanpa JIL. JIL disini dimaksudkan sebagai Jaringan Islam Liberal. Sebuah organisasi intelektul yang terbuka berdiskusi dan menyebarkan aliran liberalisme islam di Indonesia. Soal apa itu JIL, kalian cari sendiri apa maksud dari lembaga lebih lanjut.

Sejak 3 hari ini, nama -terduga pengamat- untuk Jokowi yang tidak pernah bosan mengkritik presiden Indonesia itu kerap jadi bahan bulli para nitizen di media sosial. Di twitter, kaum-kaum ngehe yang membulli Jonru kian bertambah setiap jam, demikian juga dengan kaum lover Jonru hingga kemudian seorang Arman Dhani menulis di mojok.co: Membela Kak Jonru.

Entah siapa yang memulai pertama menulis istilah Indonesia Tanpa Jonru, ITJ.  Saya mencoba cari di twitter, ada banyak sekali orang yang menulis istilah plesetan itu. Sebagaimana ahli sahibul media sosial juga tau, kalau Jonru paling gencar kampanyekan Indonesia Tanpa JIL. Ngak percaya? tanya saja sama Ulil Absar dan Guntur Romli.

Kita kemudian jadi ngakak bareng membaca berita tentang Jonru yang bikin pelatihan menulis yang hanya diikuti oleh 10 orang beberapa hari lalu. Padahal Jonru punya liker di facebook 380 ribu orang, dia juga punya follower twitter mencapai 45 ribu lebih. Angka yang fantastis, tapi kenapa yang hadir dipelatihan menulisnya cuma 10 orang?  Kalian sungguh menyia-nyiakan niat baik akhi al-mukarrom Jonru. Padahal niat baik akhi Jonru untuk mengkampanyekan menulis itu baik sekali, dia ingin ada banyak sekali orang orang di Indonesia yang jadi loyalisnya. Yang akan jadi penganut paham Jonrukiyah. Sungguh beruntung sekali sebenarnya bangsa Indonesia dengan hadirnya orang sehebat Jonru.

Wahai bangsa Indonesia, sudahlah kalian jangan lagi membulli Jonru dengan segala kalimat nyeleneh semisal: Indonesia Tanpa Jonru. Bayangkan kalau Jonru tidak ada lagi di Indonesia, sungguh kita tidak bisa lagi tertawa jika Jonru tidak aktif di media sosial kan? Bukankah humor dari status-status Jonru sungguh baik sekali bagi kesehatan kita, kawan!

Munculnya tulisan Kokok Dirgantoro tentang wacana Jonru For President yang ditulis di situs mojok.co harusnya jadi bahan renungan buat bangsa Indonesia untuk lebih serius mengkampanyekan Jonru sebagai calon presiden Indonesia periode 5 tahun akan datang.Kenapa kita tidak bersatu untuk beliau, akhi?

Indonesia Tanpa Jonru ibarat sayur lodeh tanpa garam. Hambar rasanya. Kita sudah mual juga membaca analisa analisa pengamat berkelas atas dalam mengkritik politik jokowi. Biarkanya Kak Jonru kali ini bermain dengan analisanya. Sungguh kalian akan sangat berdosa sekali, kalau seandainya Jonru bunuh diri karena kalian bulli terus-terusan. Biarkan dia sekarang ini fokus mengumulkan data ke polisi atas laporan orang orang yang menuduhnya sebagai tukang fitnah.

Kita kan tidak ingin nantinya, tiba tiba Kak Jonru ngambek dan tidak mau lagi main facebook dan main twitter, sungguh berapa banyak orang yang menunggu dan kangen pada kehadiran status-statusnya yang memukau pada Jonrukiyah.

Jika ada dari kalian ini yang mencoba membulli Jonru ditwitter dan facebook, sebaiknya berhenti saja melakukan hal baik itu. Sebab akan banyak sekali hadir para Jonrukiyah yang akan membalik serangan kepada kalian. Jonru itu salah satu tokoh bangsa Indonesia yang patut dilestarikan. Siapa tau ke depan, ada dari kalian yang akan jadi saudara atau mencintai anak Akhi Jonru.

Siapa yang akan bertanggung jawab kalau Indonesia Tanpa Jonru? Pada siapa kita akan mengadu kelak, dan para malaikat yang akan bertanya kepada kita semua, kenapa kita membulli Kak Jonru yang lucu dan culun itu!?

Sekali lagi, buat kalian para hater Jonru. Berhentilah membulli almukarrom yang bernama lengkap Jon Raiah Ukur Ginting. Biarkan dia berkarya dengan dunianya, hidup kita tak seburuk dan sejahat Jonru kok. Eh![]

06 December 2014

12/06/2014 08:22:00 AM

Gubernur Tandingan Versus Ahok

Gubernur tandingan, Kakanda Fachrurrozi. | merdeka.com
Buah jatuh tidak jauh dari batangnya. Pepatah ini masih akan bertahan yang lebih lama di dunia ini. Setiap kasus seiring waktu, ada saja yang bisa dikaitkan dengan ini. Sejak para anggota DPR kita yang terhormat itu membentuk kubu DPR Tandingan, maka lembaga tandingan tandingan lain akan menyusul seiring dengan berbabgai bentuk perlawan dan ketidak sukaan kita pada satu hal.

Jika ada diantara kalian yang selingkuh dengan pacar, maka tidak heran kalau pacar kalian nantinya akan mencari pacar tandingan. Mereka juga tidak mau kalah dengan para anggota DPR kita yang begitu angkuh peduli rakyat tersebut. Bayangkan jika itu ada banyak orang melakukan hal yang sama dengan makna tandingan, para orang tua yang tidak suka pada anaknya atau suami yang tidak suka pada istri, maka akan mencari istri tandingan, ini [mungkin].

Lain hal dengan yang terjadi di pusat pemerintahan Indonesia, Jakarta. Sejak Basuki Tjahaja Purnama sah ditetapkan sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang terpilih sebagai Presiden RI, maka ada-ada saja tingkah laku para ormas yang menolak Ahok sebagai Gubernur DKI. Sebagai bagian dari kegiatan demokrasi tentu hal itu disahkan oleh aturan, selama tidak melanggar aturan hukum dan etika berdemokrasi. Alasan mereka bermacam-macam yang tidak masuk akal sehat bagi kita yang menggunakan akal sehat dari berbagai sudut pandang.

Walaupun ada banyak juga mendukung aksi menolak Ahok itu sebagai gubernur. Mereka dengan penuh semangat luarbiasa membikin gubernur tandingan sebagai pemimpin mereka di Jakarta. Lalu nama Haji Fahrurozi Ishaq yang dilantik sebagai Gubernur Tandingan DKI Jakarta beberapa waktu lalu jadi isu yang tak kalah menarik dari perebutan kekuasaan ketua Partai Golkar.


Bagi kami yang dari daerah lain selain Jakarta bakal iri dengan warga ibukota yang punya dua orang gubernur. Ini sebuah prestasi besar yang terjadi dalam demokrasi Indonesia akhir akhir ini. Kita percaya di tangan Kakanda Fahrurozi Ishaq ini Jakarta akan bebas dari banjir dan segala seluk beluk masalah warga dan tatanan kota, yang secara kelembagaan tidak bisa dilakukan oleh Gubernur Asli seperti Ahok.

Bayangkan lagi, negara akan hemat anggaran, sebab gubernur tandingan ini tidak digaji oleh negara, dia hadir sebagai bagian dari tanggung jawabnya selaku warga negera untuk melakukan kerja kerja tandingan yang tidak disentuh oleh Ahok.

Kita juga berharap, agar seluruh provinsi di Indonesia bakal banyak lagi gubernur tandingan untuk terus bekerja secara ikhlas tanpa mengharap dibayar gaji oleh negara. Sungguh Indonesia sangat butuh sekali orang orang seperti kanda Fahrulrozi Ishaq untuk membangun kesejahteraan warga negaranya secara ikhlas.

Lalu apakah gubernur tandingan ini bisa kita sebut sebagai gubernur palsu? Kalau kita sepakat dengan klaim itu, sungguh kenapa para polisi diam diri tidak menangkap itu orang? Asumsinya begini, jika memang selama ini ada uang palsu, para polisi/TNI palsu dan para palsu lainnya ditangkap oleh polisi, kenapa pada gubernur palsu ini tidak ditangkap? Jangan-jangan ini ada konspirasi tingkat tinggi untuk menjegal Ahok jadi gubernur. Konspirasi!

Eh dalam dua hari lalu juga, Ahok telah melantik istrinya Veronica sebagai ibu Ketua PKK Jakarta. Dalam twitternya, Ahok berharap tidak ada Ibu PKK tandingan yang bakal dilantik, sebagaimana telah adannya gubernur tandingan. Mari kita lihat, seberapa baik dan hebatnya gubernur Ahok dan Gubernur Hoax tersebut. []

02 December 2014

12/02/2014 05:14:00 AM

Perawan Ngak Penting, Yang Penting Saling Cinta

Saya pernah mendengar curhat seorang teman yang galau karena gadis yang sedang akan dinikahi mengaku dengan jujur kalau sudah tidak lagi perawan. si Gadis itu pernah melakukan hubungan badan bersama mantan pacarnya ketika SMA dulu,  si teman saya ini antara galau mengakui kejujuran pacarnya dan menimbang akan sebuah arti setia saling mencintai. Si gadis itu memang secara jujur mengakui kalau sudah pernah melakukan hubungan badan. Teman saya ini galau lagi antara melanjutkan hubungan atau memutuskan cintanya.  Bagi dia perawan itu memang penting, sebagaimana pentingya arti sebuah kejujuran. Tapi pacarnya itu jujur dalam hal yang menyakitkan hatinya.

Berbicara tentang cinta, kita bicara sedikit tentang arti menunggu dan berharap. Sebagai lelaki akan beda merasakan cinta seperti yang dirasakan oleh kaum wanita. Kita sebut saja dalam ini adalah gadis. Berbicara gadis kita langsung terlintas dalam pikiran pada kata perawan, gadis dimaksudkan di sini adalah jenis kelamin manusia sebagai perempuan yang belum menikah. Sedangkan pada makna perawan, bisa banyak dalam artian masih gadis, tapi sudah tidak lagi sebagai perawan.

Apa filosofi rencong pada pinggang depan lelaki yang jadi pengantin di Aceh? Saya pernah mendengar [mungkin ini mitos] yang menyebutkan kalau rencong itu "digunakan" pada saat malam pertama sang pengantin baru. Jadi kalau pengantin wanita sudah tidak lagi perawan, maka sang pengantin lelaki akan menancapkan rencong itu ke bantal, itu simbolnya. Sebagai konsekuensinya, sang pihak pengantin perempuan harus membayar dua kali dari jumlah mahar sebelumnya. Entah benar atau tidak soal ini, saya belum juga tau. Adakah yang bisa menjelaskan?

Perawan, sebagaimana disurah dalam kamus besar bahasa indonesia bermakna gadis yang masih suci, belum bersentuhan dengan laki-laki. Saya memahami kata perawan itu bahwa seorang perempuan belum pernah melakukan hubungan badan dengan lelaki, dalam bahasa yang kasar mungkin begini: alat kelamin laki-laki belum pernah masuk dalam alat kelamin perempuan.  Jadi masih ada selaput dara dari alat kelamin perempuan yang melekat, konon menurut tafsir ilmu kedokteran, selaput dara itu akan tembus ketika terkena sejenis benda tumpul. Demikian juga akan halnya ketika kita bicarakan tentang perjaka; lelaki dewasa yang belum melakukan hubungan intim dengan lawan jenis. Kalau dilakukan hubungan  dengan sejenis apa masih bisa disebut perjaka? Eng-ing eng.  Eh apa saya terlalu kurang ajar menulis hal ini?

Sebab, ada wanita yang masih gadis [belum nikah], dia bisa jadi tidak lagi perawan, penyebabnya bukan pada dia melakukan hubungan intim dengan lelaki, tetapi menurut ilmu kesehatan yang kuketahui, penyebat selaput dara itu hilang selain karena masuknya benda tumpul [misal jari tangan] juga karena melakukan olah raga [karate/silat] bisa jadi juga karena kecelakaan berlalulintas.

Beberapa banyak lelaki yang ingin menikah, tentu akan mementingkan apakah calon wanita yang akan dinikahinya masih perawan? Tuntutan itu berbanding terbalik dengan pihak wanita yang tidak begitu banyak bertanya tentang perjaka laki laki.  Mitos yang berkembang kalau perawan itu ditandai dengan munculnya darah pada saat pertama kali melakukan hubungan intim, pada malam pertama. Konon lagi, secara yang kuketahui tentang darah malam pertama itu, kalaupun dia masih perawan, ada juga yang tidak keluar darah. Lalu si suami akan menuntut  istrinya tidak lagi perawan? Tunggu dulu. Sebab jika merujuk pada mitos kalau perawan ditandai dengan keluarnya darah dari alat kelamin wanita, tentu akan sulit ditandai kalau laki-laki perjaka itu diketahui dari mana?

Berbicara tentang perjaka yang itu tidak jadi isu terlalu dipersoalkan oleh kaum gadis, tentu hal ini tidaklah sama seperti para lelaki yang mempersoalkan perawan pada gadis. Ini sungguh tidak adil bukan? Ini memang berbicara soal kejujuran antara laki-laki dan gadis yang akan melangsungkan pernikahan. Tetapi soal itu kalian bisa tau dari jenis bentuk muka, dari pergaulannya, dari sejarahnya dan mencari 'pengetahuan' dari teman temannya.

Kasus seorang teman yang saya maksudkan di atas dia memilih tidak lagi melanjutkan hubungan dengan gadis itu, diakui baginya memang soal kejujuran dan si gadis itu sudah meminta maaf. si gadis berharap, kejujurannya itu akan diterima oleh teman saya itu; lupakan masa lalu, mari menatap masa depan.

Tetapi karena teman saya tersebut masih berharap mendapatkan jodoh yang masih perawan sebab dia juga masih perjaka. Dia akui kalau soal perawan adalah hal yang mistis dan suci bagi perempuan, bagi dia juga demikian ketika ditanya soal perjaka. Bagi kalian, mana yang lebih penting: perjaka/perawan atau kesetiaan!?[]