KITABMAOP

Untuk Mengingat Dan Melawan Kesepian

Post Top Ad

#hastek

ESSAI (70) BERITA MEDIA (47) CATATAN HARIAN (47) GoBlog (12) PUISI (11) CERPEN (8)

30 October 2013

10/30/2013 03:11:00 AM

PUISI PUISI PENGANTIN



Hari Nikah Herman RN di Mesjid Raya
Malam Pengantin Seorang Penyair
(ke hadapan  Herman RN)

Engkau kini telah menikah di Mesjid Raya
Pagi Jumat dua belas April dalam sebuah ikrar sakral
Di mesjid termegah di kota Banda
Engkau kini telah lepas masa-masa lajang
Dalam sebuah ikatan pernikahan
Orang bilang; menikah itu nasib, mencintai itu takdir!
Kau bisa menikahi siapa saja, tapi mencintai?
Belum tentu bisa!

29 October 2013

10/29/2013 12:07:00 PM

Awak-Awak Soet (Mengintip Pemira Unsyiah 2008)



[sumber: Opini Harian Serambi Indonesia | Senin, 28 Januari 2008]
oleh Muhadzdzier M. Salda

APA yang saya khawatirkan beberapa hari yang lalu, akhirnya terbukti juga. Sebagaimana telah dikabarkan seorang kawan dan juga di harian Serambi (23 Januari 2008), Hendra Koesmara calon kandidat nomor 5 terpilih sebagai presiden mahasiswa Unsyiah 2008 pada pemira (pemilihan raya) yang dilaksanakan pada Senin/21 januari 2008 lalu. Hendra mendapat dukungan yang sangat luar biasa dari kawan-kawan dan kader seorganisasinya. Bahkan ia mendapat dukungan dari Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (dalam sebuah foto kampanye yang saya lihat dikampus Unsyiah)

07 October 2013

10/07/2013 06:44:00 AM

Saat Hujan Turun Deras



sumber | Harian Serambi Indonesia, Minggu 11 Desember 2011

Nggak Tau Ini Foto Karya Siapa | istimewa
Entah kenapa setiap hujan tiba, perempuan setengah abad itu akan berdiri di jendela rumah panggungnya berlama lama menatap rintik hujan yang membasahi setiap jengkal tanah. Ia  akan mencium bau tanah yang menyengat dibasahi hujan. Perempuan itu akan berdiri di jendela sampai hujan reda. Begitu terjadi  saat hujan tiba.  Aku sering melihatnya  berkali kali atau setelah lebih setahun aku tinggal di rumah kontrakan ini. Kerap kali kulihat perempuan itu akan menatap rintik hujan dengan wajahnya yang muram. Mulutnya sekali kali berkomat kamit seperti sedang mengeja sesuatu. Sesekali juga kulihat ia tersenyum, seakan terlintas di pikirannya suatu hal yang menyenangkan dan perasaan bahagia.

06 October 2013

10/06/2013 07:22:00 AM

Selamat Wisuda Kawan!




(Kupersembahkan cerita ini untuk teman teman terbaik se-dunia di Teknik Mesin 2002 Unsyiah sebagai hadiah atas Wisuda Sarjana Teknik sabtu, 14 November 2009, Untuk para Orang tua yang berjuang demi anak anaknya)

Siang itu sabtu 31 oktober 2009. Hari itu telat bangun karena malamnya aku tulis cerpen untuk dikirim ke KOMPAS. Dan lagi lagi tidak juga dimuat. Ini baru cerpen ke enam kalinya aku kirim.

05 October 2013

10/05/2013 05:54:00 AM

Begadang di Warung Kopi


Jam Begadang Malam | istimewa
Beberapa hari terakhir ini kegiatan saya hanya dari warung kopi ke warung kopi sampai malam menjelang pagi sekitaran jam 2 atau 3 baru pulang ke rumah kost. Nah, paginya sudah dipastikan telat bangun tidur karena memang terlambat tidur pada malam harinya. Sudah sebulan lebih hari hari saya habis dar satu warung kopi ke warung kopi lainnya. Sehari semalam bisa saja mencapai empat warung kopi maksimalnya. Sangat tergantung pada orang yang saya temui atau memang teman yang diajak ngobrol.

04 October 2013

10/04/2013 06:03:00 AM

Kali Ini Tentang Sebuah Nama

editing | istimewa
DUA hari yang lalu seorang pernah bertanya pada saya tentang berapa banyak nama saya sebenarnya yang dikenal oleh berbagai kalangan orang dan tempat selama saya pernah tinggal atau aktif disuatu tempat tertentu. Ada banyak sebenarnya nama saya yang jika engkau bertemu dengan orang yang pernah bertemu dan mengenal saya akan memanggil dengan nama yang berbeda. Ketika saya lahir pada dualapan tahun lalu, orang tua saya memberi sebuah nama yang aneh menurut saya. Tidak lazim sebagai nama kebanyakan disematkan pada orang orang sekitar. Kalau tidak percaya silakan ketik “Muhadzdzier” di Google, Cuma satu seluruh penjuru kampung dunia. Hehehe.
Muhadzdzier, ini nama saya yang lengkap dan benar. Agak susah pada penyebutan ‘dzdz”-nya yang bagi sebagian orang penyebutan nama itu di absen akan melototkan kedua matanya sambil melihat apa ini nama yang benar? Sedang penyebutannya juga lumayan susah hingga harus menahan suaranya.

Sewaktu sekolah dasar dulunya, saya pernah merubah nama ini menjadi “muhadzier” tanpa dauble “dz’-nya. Biar tidak ribet. Hingga waktu pemberian ijazah Ayah saya harus kembali mengurus penulisan nama di ijazah yang benar ke kantor dinas di kecamatan karena kesalahan pada waktu itu. Saya tidak tau arti dari nama itu. Tapi Alm. Ayah saya bilang, itu tulisan “dzad” dalam bahasa Arab.

  • Dit
Sejak lahir saya sudah dipanggil dengan nama ini. Pertama memang dipanggil dengan Muhadzdzier, tapi lama-lama penyebutan “dzdz”nya hilang hingga menjadi Muhaddit. Lama kelamaan nama ini menjadi “ Si Dit” hingga semua orang termasuk anak anak semasa saya kecil memanggil dengan nama “dit”-bahasa Aceh artinya sedikit. Hingga terkadang ada yang setengah mengejek memanggil dengan kebalikannya dari arti sedikit Si Lee (banyak) he he he.., sampai sekarang nama saya di rumah(kampung) masih dipanggil dengan nama “dit”.

  • Cut Dit,
Ini nama singkat dalam kalangan orang Aceh untuk panggilan kepada Paman. Dimulai dari kata “Apacut, dan di tambahkan dengan “Dit” nama panggilan saya di kampung sejak kecil. Nama ini awalnya di panggil oleh keponakan saya di tempat tinggal di Darussalam. Hingga orang orang sekitar yang mengenal saya ikut ikutan memanggil dengan nama “cut dit”. Tapi mereka kan bukan anak kuman bagi saya.

  • Paknek.
Ini benar benar nama yang aneh. Dan saya sebenarnya agak risih dengan panggilan itu. “sang-sang tuha that lon”. Hahaha. Kawan kawan leting dikampus Teknik lebih akrab dengan nama ini. Yang artinya Kakek. Saya ingat betul siapa yang pertama kali menyematkan nama ini kepada saya hingga sampai sekarang nama itu masih melekat erat dan akrab. Bagi kawan kawan leting tentu tidak ada yang tak mengenal si Tabrani Takdir Lubis. Nah, dialah yang pertama kalinya memanggil nama ini ketika saya duduk paling belakang pada hari pertama masuk kuliah di semester pertama yang saat itu kalau tidak salah mata kuliah Kalkulus Satu dengan Pak Ahmad Syuhada. Si Lubis bilang, saya ini terlalu tua dengan kumis memanjang di leting 2002. hahaha. Han ek takhem. Di leting 2002 Teknik Mesin, setiap orang orang juga ada dipanggil dengan nama yang aneh aneh. Semua ada nama baru ketika dikampus.

  • Salda atau Salud.
Ini nama yang dipangil oleh sahabat sahabat di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Aceh. Entah kenapa mereka memanggil dengan nama itu, sedang itu punya nama adalah Almarhum Ayah saya. Disini ada juga orang orang yang memanggil dengan nama Muhadzdzier, tapi lagi lagi tanpa huruf dauble ‘dz’nya. Agak susah memang pada penyebutan. Ribet malah.

  • Maop.
Nah, kalau yang ini nama sebuah buku catatan harian saya. Hingga nama ini kemudian saya pakaikan di Nama belakang pada jejaring sosial facebook. Lalu kemudian nama ini menjadi akrab hingga ada yang menyebut ini nama yang aneh yang dalam masyarakat Aceh mengenal “maop’ itu sebagai hantu blawu yang tak pernah kita tau wujudnya. Maop hanyalah untuk menakuti anak anak kecil yang terus terusan menangis. Ini yang terjadi sewaktu kami kecil. Hingga sampai sekarang yang pernah tau wujud asli Maop itu seperti apa. Dan memang ini tidak pernah ada. Sama juga seperti nama “geuntet” juga bermakna hantu. Yang menjadi kepercayaan sebagian masyarakat adalah sebagai makhluk halus yang yang menghipnotis orang orang hingga hilang akal dan pikirannya dengan waktu yang berhari hari malahan. Nama ini lumayan akrab dengan saya, di vesbuk juga terkadang ada yang memanggil dengan Bang Maop. Ha ha. Aneh. Kawan kawan tempat saya ngopi juga selalu memanggil dengan nama ini.

Diantara semua nama yang saya sebut diatas, saya tidak pernah merasa marah dengan nama ini. Tidak tersinggung atau menuntut ke pengadilan karena telah mencemarkan nama saya. Ha ha. Berlebihan ya. Inioah nama, lain tempat lain orang akan lain memanggil. Tapi saya yakin tidak semua orang mengetahui nama ke semua nama di atas. Hanya orang orang akrab dan dekat saja.
Begitulah tentang sebuah nama. Punya arti dan makna tentunya. saya juga tidak tau apakah kedepan akan nama panggilan tambahan lagi? Homlah. Tapi bagi saya, tidak pernah merasa risih dengan pangilan nama yang aneh aneh. Silakan kalian panggil apa saja selama itu tidak membuat saya menunduk malu ketika sedang berhadapan dengan orang orang. [Kamar Kost, 1 Oktober 2010]

02 October 2013

10/02/2013 06:07:00 AM

Hadiah Buku Cerpen KOMPAS 2011 dari Guntur Alam

ESSAI SASTRA | Foto buku Kumpulan Cerpen Kompas 2011 ini sengaja aku foto dengan menutupkan pada layar laptop. Tau kenapa? Itu karena aku sedang marah dan mengolok diri sendiri, sudah saatnya menutup halaman facebook dan menggantikannya dengan book (buku), sebagai kritik visual kepada diri sendiri yang asyik lalai dengan sosial media yang kadang kala lupa bahwa waktu membaca ngak ada lagi hingga selalu di habiskan di internet. Lupa menulis, adan asyik update status atau balas komen sana sini.
Oke. Aku cuma mau menulis soal catatan kumal ini sedikit banyak, sebagai sebuah penghargaan atas kiriman hadiah buku dari seorang Cerpenis Nasional, Guntur Alam.  Sebagai langkah awal Saya mengenal nama Guntur Alam karena memabca cerpen cerpennya yang di muat di media cetak nasional, kompas, tempo, suara merdeka dan lain lain. Saya kemudian coba search di kanal pencarain di facebook, berharap ingin jalin hubungan walau sekedar tanya soal proses kreatifnya dalam hal menulis. kita saling berkenal di facebook, hingga merambah ke twitter. Setiap Minggu pagi, saya selalu menunggu update informasi cerpen cerpen siapa saja yang dimuat di koran nasional dari akun facebook Bamby Cahyadi. Tiap Minggu, akun FB Bamby jadi semacam koran cerpen facebook, semua nama nama yang cerpennya di muat di koran seluruh Indonesia akan ada disana. Terimakasih kasih Bang Bamby atas sesuatu yang memukau itu. AKu juga kenal Guntur Alam dari status ini. 

buku Hadiah Kiriman Guntur Alam | foto sendiri

Siapa GUNTUR ALAM?
Guntur Alam pernah jadi Juara 2 Lomba Cipta Cerpen Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI 2011. Guntur Alam masih muda, sebagaimana biodata yang saya lihat pada halaman belakang buku Kumpulan Cerpen KOMPAS 2011 di tulis bahwa dia kelahiran Tanah Abang, Muara Enim, Sumatera Selatan, 20 November 1986. Dia lulus di Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi. Cerpen cerpennya di muat di Kompas, Jawa Pos, Republika, Suara Merdeka, Suara Pembaruan, Seputar Indonesia, Lmpung Post, Surabaya Post, Radar Surabaya, Jurnal Bogor, Tribun Jabar, Batam Pos, Sijori Pos, berita Pagi, Annida, Femina, Sabili, Ummi, Story, Ummi, Kartini, Cempaka, Nova, Noor dan masih banyak lagi. Untuk membaca cerpen cerpenya kalian bisa buka diwww.negerigunturalam.wordpress.com semua cerpennya yang dimuat di koran sudah di publis di sana. atau mengunjungi akun twitternya di @AlamGuntur. Yakinlah, dia bukan orang yang sombong, aku selalu berdiskusi dengannya dan selalu di jawab dengan ikhlas, tak ada kesan sombong sedikitpun. Maka kenapa ini penting ku tulis catatan untuk dia, karena ini sebagai penghargaan ‘balas dendam’ aku karena betapa bangganya dihadiahkan sebuah buku dari seorang cerpenis nasional. dan kalian tau? kalau di Aceh hari ini, sepertinya cuma aku yang memiliki buku kumpulan cerpen Kompas 2011 ini. Hhahaa.

Guntur Alam juga merupakan satu diantar 15 penulis yang akan hadir pada Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) yang berlangsung di Bali pada 3-7 Oktober 2012 mendatang. Ada 15 penulis muda Indonesia yang lolos mengikuti seleksi yang dilakukan oleh Dewan Kurator UWRF. Para penulis muda tersebut akan diundang serta disponsori untuk menghadiri dan berbicara pada UWRF 2012 diBali nantinya. Dari Aceh juga hadir Bang Ayi Jufridar, Penulis Novel Putro Neng.
Tentu saja ada kebanggan tersendiri bisa kenal dan diskusi lanjut sama orang yang sudah menulis cerpen dan dimuat dikoran koran nasional. Terimakasih yang tak berhingga kepada Bro Guntur Alam. Aku senang bukan kepalang dapat hadiah buku, ngak ada kusangka awalnya dari sebuah candaan minta hadiah buku, lalu kamu benar benar mengirimkan kepada saya, semoga Allah merahmati umur dan memberi kesehatan kepada kita, suatu saat kita akan dipertemuakan. dan berharap banyak, buku ini akan menjadi inspirasi saya untuk tetap berkirim cerpen ke Kompas. []


Salam dari Banda Aceh, 11 Juli 2012
Muhadzdzier M. Salda
@azirmaop